Wanita Karier
Pengertian Karier
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Karier adalah perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan,
atau pekerjaan yg memberikan harapan
untuk maju (Kamus Besar Bahasa
Indonesia [KBBI], 2014).
Pendapat Ekaningrum dalam Manuardi. Karir
tidak lagi diartikan sebagai adanya penghargaan
institusional dengan meningkatkan kedudukan dalam hirarki formal
yang sudah ditetapkan dalam organisasi.
Sedangkan dalam pendapat Ekaningrum
dalam Manuardi. Karir digunakan untuk
menjelaskan orang-orang pada masing-masing peran atau status. Karir adalah
semua jabatan (pekerjaan) yang mempunyai tanggung jawab individu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
karir adalah suatu rangkaian atau pekerjaan yang dicapai seseorang dalam
kurun waktu tertentu yang berkaitan dengan
sikap, nilai, perilaku dan motivasi dalam individu (Manuardi, 2013).
Kedudukan wanita dalam sejarah dunia
Kedudukan setiap wanita dalam
sejarah dunia. Kedudukan
wanita pada zaman dahulu sangatlah rendah, wanita kebanyakan hanya dijadikan
sebagai budak, pelayan bahkan pelacur. Ironisnya kebanyakan perbudakan sering
dilakukan oleh keluarga bahkan pasangan mereka sendiri.
Sejarah Yunani.
Di Yunani wanita dianggap sebagai penyebab
segala penderitaan dan musibah. Istri diberi kebebasan untuk melacur atau
berzina. Kalau itu terjadi si wanita sangatlah terhormat. Dalam hal sexual pun
Yunani mempunyai dewa cinta yang disebut “Kupid” (Gayo, 2010
dalam Mauludin).
Sejarah Romawi.
Romawi memiliki sebuah selogan, yang memang selogan itu suatu pernyataan bahwa penindasan wanita begitu
kentara di Romawi yaitu “Ikat mereka dan jangan dilepas”. Romawi mempertontonkan aurat wanita dalam suatu kontes
yang disebut “Fakuaro” (Mauludin, 2013).
Perbedaan peran wanita dulu dan
kini
Wanita dulu. Kedudukan wanita pada zaman dulu
sangat rendah dibandingkan pria. Wanita di pandang sangat rendah dan hanya di
anggap sebagai pelayan. Wanita pada zaman dulu tidak diperbelohkan untuk
mendapatkan pendidikan tinggi kecuali wanita yang berasal dari keluarga
kolongmerat namun tidak semuanya. Mereka dijodohkan pada usia yang masa dini
tanpa diberi kebebasan dalam memilih pasangan hidup mereka.
Wanita kini. Jumlah penduduk wanita yang maju dan
tampil di masyarakat modern memang terus bertambah, tetapi masih tetap jauh lebih kecil daripada
“kelompok” wanita yang masih hidup dalam berbagai ikatan tradisional dan
tertekan keadaan ekonominya (Oey-Gradiner, Wageman, Suleeman, & Sulastri,
2000). Wanita kini di era global sekarang sudah bisa dikatakan sejajar kedudukannya
dengan pria. Wanita sudah boleh berpendidikan tinggi, memilih pasangan hidup,
dan bekerja seperti hal nya pria. Wanita sekarang juga turut membantu keluarga
nya dalam mencari nafkah.
Hal
ini tidak terlepas dari perjuangan pahlawan-pahlawan wanita yang memperjuangkan
emansipasi wanita sehingga dapat meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita.
Konsekuensi wanita berkarier
Wanita tidak menikah. Wanita pada zaman sekarang pada
umumnya sudah berpendidikan tinggi dan berorientasi pada karier individu
(Martin, 2012). Keahlian dan kemampuan yang dimiliki membuat mereka memilih
berkarier untuk meningkatkan kesejahteraan. Akan tetapi, kebanyakan wanita
berkarier pada umumnya memilih tidak menikah seperti yang dikatakan Byrne, Defrain
& Olson dalam Matlin (2012) “These women often report that being single
allows them flexible work hours and geographic mobility.” Artinya wanita lebih
memilih tidak menikah karena mereka dapat lebih mengatur waktu mereka secara
fleksibel dan bebas bekerja dimana saja.
Wanita menikah. Kebanyakan wanita dinegara barat tetap
memilih bekerja setelah menikah. Dalam
sebuah penelitian “52% of all married couples in the United States, both the
wife and the husband are employed (Bureau of Labor Statistics in Matlin, 2012).
Dalam hal ini wanita tetap memilih untuk bekerja karena besarnya tanggungan
yang harus dibayarkan seperti di Amerika Serikat, Singapura, Canada dan
sebagainya, Pasangan yang kedua nya seorang pekerja akan membagi tanggung jawab
dalam pekerjaan rumah tangga walaupun pria hanya mengerjakan 30%-40% pekerjaan
rumah (Coltrane & Adams dalam Matlin, 2012).
Simpulan
Wanita
kini telah mengalami perubahan yang cukup besar dan sudah hampir setara dengan
wanita. Di bidang pendidikan, wanita kini telah boleh mendapatkan pendidikan
setinggi-tingginya setara dengan pria serta bebas memilih pekerjaan yang mereka
inginkan. Wanita kini pada umumnya tidak lagi di kekang oleh adat dan tradisi
yang kaku.
DAFTAR PUSTAKA
Karier.
(2014). Di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diunduh dari http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php.
Manuardi, A.
R. (2013). Definisi dan pengembangan karier menurut para ahli. Di unduh dari http://manuardirenata.blogspot.com/2013/07/definisi-dan-pengambangan-karir-menurut.html.
Matlin, M. W.
(2012). In L. Schreiber-Ganster (Ed.), The
psychology of women: Women and work. Wadsworth, US: Cengage Learning.
Mauludin, A.
(2013). Kedudukan wanita dalam sejarah dunia (prespektif gender). Diunduh dari http://amauluddin165.blogspot.com/2013/12/kedudukan-perempuan-dalam-sejarah-dunia.html.
Wageman, M. L.
E. (1996). Antara kemarin dan hari esok: Wanita Indonesia dan perubahan zaman.
Dalam M. Oey-Gardiner, M. L. E. Wageman, E. Suleeman, & Sulastri (Eds.), Peremuan Indonesia dulu dan kini, h.
458-459. Jakarta: Gramdedia Pustaka Utama.