Rabu, 05 November 2014

Wanita Karier_Lat 17_KBK PI_Kelas C_Fakultas Psikologi Universitas Tarumangara



Wanita Karier
Pengertian Karier
     Kamus Besar Bahasa Indonesia. Karier adalah perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, atau  pekerjaan yg memberikan harapan untuk maju (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2014).
Pendapat  Ekaningrum dalam Manuardi. Karir  tidak  lagi  diartikan  sebagai adanya  penghargaan institusional  dengan meningkatkan kedudukan dalam hirarki formal  yang  sudah ditetapkan dalam organisasi.
     Sedangkan dalam pendapat  Ekaningrum dalam Manuardi. Karir  digunakan untuk menjelaskan orang-orang pada masing-masing peran atau status. Karir adalah semua jabatan (pekerjaan) yang mempunyai tanggung jawab individu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian atau pekerjaan yang dicapai  seseorang dalam  kurun  waktu  tertentu  yang  berkaitan dengan  sikap, nilai, perilaku dan motivasi dalam individu (Manuardi, 2013).

Kedudukan wanita dalam sejarah dunia
Kedudukan setiap wanita dalam sejarah dunia. Kedudukan wanita pada zaman dahulu sangatlah rendah, wanita kebanyakan hanya dijadikan sebagai budak, pelayan bahkan pelacur. Ironisnya kebanyakan perbudakan sering dilakukan oleh keluarga bahkan pasangan mereka sendiri.
     Sejarah Yunani. Di Yunani wanita dianggap sebagai penyebab segala penderitaan dan musibah. Istri diberi kebebasan untuk melacur atau berzina. Kalau itu terjadi si wanita sangatlah terhormat. Dalam hal sexual pun Yunani mempunyai dewa cinta yang disebut “Kupid” (Gayo, 2010 dalam Mauludin).
     Sejarah Romawi. Romawi memiliki sebuah selogan, yang memang selogan itu suatu pernyataan bahwa penindasan wanita begitu kentara di Romawi yaitu “Ikat mereka dan jangan dilepas. Romawi mempertontonkan aurat wanita dalam suatu kontes yang disebut “Fakuaro” (Mauludin, 2013).

Perbedaan peran wanita dulu dan kini 
Wanita dulu. Kedudukan wanita pada zaman dulu sangat rendah dibandingkan pria. Wanita di pandang sangat rendah dan hanya di anggap sebagai pelayan. Wanita pada zaman dulu tidak diperbelohkan untuk mendapatkan pendidikan tinggi kecuali wanita yang berasal dari keluarga kolongmerat namun tidak semuanya. Mereka dijodohkan pada usia yang masa dini tanpa diberi kebebasan dalam memilih pasangan hidup mereka.
Wanita kini. Jumlah penduduk wanita yang maju dan tampil di masyarakat modern memang terus bertambah,  tetapi masih tetap jauh lebih kecil daripada “kelompok” wanita yang masih hidup dalam berbagai ikatan tradisional dan tertekan keadaan ekonominya (Oey-Gradiner, Wageman, Suleeman, & Sulastri, 2000). Wanita kini di era global sekarang sudah bisa dikatakan sejajar kedudukannya dengan pria. Wanita sudah boleh berpendidikan tinggi, memilih pasangan hidup, dan bekerja seperti hal nya pria. Wanita sekarang juga turut membantu keluarga nya dalam mencari nafkah.
Hal ini tidak terlepas dari perjuangan pahlawan-pahlawan wanita yang memperjuangkan emansipasi wanita sehingga dapat meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita.


Konsekuensi wanita berkarier
Wanita tidak menikah. Wanita pada zaman sekarang pada umumnya sudah berpendidikan tinggi dan berorientasi pada karier individu (Martin, 2012). Keahlian dan kemampuan yang dimiliki membuat mereka memilih berkarier untuk meningkatkan kesejahteraan. Akan tetapi, kebanyakan wanita berkarier pada umumnya memilih tidak menikah seperti yang dikatakan Byrne, Defrain & Olson dalam Matlin (2012) “These women often report that being single allows them flexible work hours and geographic mobility.” Artinya wanita lebih memilih tidak menikah karena mereka dapat lebih mengatur waktu mereka secara fleksibel dan bebas bekerja dimana saja.
Wanita menikah. Kebanyakan wanita dinegara barat tetap memilih bekerja setelah menikah.  Dalam sebuah penelitian “52% of all married couples in the United States, both the wife and the husband are employed (Bureau of Labor Statistics in Matlin, 2012). Dalam hal ini wanita tetap memilih untuk bekerja karena besarnya tanggungan yang harus dibayarkan seperti di Amerika Serikat, Singapura, Canada dan sebagainya, Pasangan yang kedua nya seorang pekerja akan membagi tanggung jawab dalam pekerjaan rumah tangga walaupun pria hanya mengerjakan 30%-40% pekerjaan rumah (Coltrane & Adams dalam Matlin, 2012).

Simpulan
Wanita kini telah mengalami perubahan yang cukup besar dan sudah hampir setara dengan wanita. Di bidang pendidikan, wanita kini telah boleh mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya setara dengan pria serta bebas memilih pekerjaan yang mereka inginkan. Wanita kini pada umumnya tidak lagi di kekang oleh adat dan tradisi yang kaku.

















DAFTAR PUSTAKA
Karier. (2014). Di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diunduh dari http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php.
Manuardi, A. R. (2013). Definisi dan pengembangan karier menurut para ahli. Di unduh dari http://manuardirenata.blogspot.com/2013/07/definisi-dan-pengambangan-karir-menurut.html.
Matlin, M. W. (2012). In L. Schreiber-Ganster (Ed.), The psychology of women: Women and work. Wadsworth, US: Cengage Learning.
Mauludin, A. (2013). Kedudukan wanita dalam sejarah dunia (prespektif gender). Diunduh dari  http://amauluddin165.blogspot.com/2013/12/kedudukan-perempuan-dalam-sejarah-dunia.html.
Wageman, M. L. E. (1996). Antara kemarin dan hari esok: Wanita Indonesia dan perubahan zaman. Dalam M. Oey-Gardiner, M. L. E. Wageman, E. Suleeman, & Sulastri (Eds.), Peremuan Indonesia dulu dan kini, h. 458-459. Jakarta: Gramdedia Pustaka Utama.